Peminum Berat Teh Berisiko Kanker Prostat

Risikonya 50 persen lebih tinggi daripada lelaki yang minum teh dibawah tiga cangkir sehari, tapi temuan ini masih diperdebatkan di kalangan peneliti.

Lelaki yang minum tujuh cangkir teh atau lebih dalam sehari memiliki risiko 50 persen lebih tinggi terkena kanker prostat daripada lelaki yang minum tiga cangkir atau lebih sedikit.

Demikian hasil penelitian terkini yang dilakukan para peneliti dari Universitas Glasgow, Skotlandia, Inggris.

Mereka mengaku kaget dengan temuannya itu, karena bertentangan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan peneliti lain.

Para peneliti juga menemukan, bahwa peminum teh berat cenderung memiliki kelebihan berat badan, mengonsumsi alkohol atau memiliki kolesterol tinggi.

Berbeda dengan lelaki yang minum sedikit teh yaitu, sekitar satu cangkir teh per hari, dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker yang paling umum di kalangan laki-laki.

Namun industri teh menolak temuan tersebut, lantaran masih berpegang pada hasil penelitian sebelumnya yang menemukan adanya dampak positif teh hitam yang dapat membantu mencegah  kanker prostat. 

The Tea Advisory Panel mengatakan, bahwa penelitian itu cacat dan kejadian kanker prostat lebih tinggi terkait dengan faktor lain, seperti merokok, stres atau diet.

Namun University's Institute of Health and Wellbeing mengatakan, studi sebelumnya hanya melibatkan peserta lebih sedikit daripada 6.000 yang mereka dipantau dan kurang informasi tentang gaya hidup mereka.

Dr Kashif Shafique, yang memimpin penelitian itu, mengatakan: "Saya terkejut ketika kami menemukan, bahwa minum teh di atas tujuh cangkir ternyata semakin besar risiko Anda terkena kanker.”

"Kami tidak tahu apakah teh itu sendiri merupakan faktor risiko atau jika peminum teh umumnya sehat dan hidup sampai usia lebih tua ketika kanker prostat lebih sering terjadi."

Namun Dr Bill Gorman, ketua Dewan Teh Inggris, yang mewakili industri teh mengatakan: "Saya melihat bahwa Dr Shafique telah mengatakan, bahwa dia tidak tahu apakah teh itu sendiri yang meningkatkan kemungkinan kanker prostat."

The Tea Advisory Panel mengatakan, ada tujuh penelitian lain yang menyimpulkan sebaliknya secara lengkap.

Dr Carrie Ruxton, ahli gizi yang duduk di panel tersebut, mengatakan: "Penelitian ini tidak menunjukkan hubungan sebab akibat antara minum teh dan risiko kanker.

"Minum teh hanyalah sebuah penanda untuk beberapa masalah lainnya. Itu mungkin sampai ke masalah stres, atau mungkin diet. "
Previous
Next Post »

Komentarmu sangat berharga buat kami. ConversionConversion EmoticonEmoticon

Thanks for your comment